Menuju Jumat Berkah; Beradab dalam Berjumat
Dalam Islam, hari Jumat merupakan hari
yang mulia. Pada hari tersebut terdapat keutamaan-keutamaan yang tidak ada pada
hari yang lain. Dalam sebuah Hadits diterangkan bahwa hari Jumat adalah Sayyidul
Ayyam. Oleh karena itu, semestinya kemuliaan ini tidak dibiarkan berlalu
begitu saja. Justru, kemuliaan itu semestinya disambut dan diraih. Berikut kami
paparkan hal-hal yang harus diperhatikan terkait hari Jumat agar mendapat
berkah dari hari itu.
1. Membersihkan Tubuh
Diantara kesunahan yang terdapat pada
hari Jumat adalah mandi, memotong kuku, mencukur bulu ketiak, kemaluan dan
kumis. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di sekujur
tubuh. Dengan demikian, tubuh akan berada pada kondisi yang bersih saat
berkumpul bersama orang lain. Sehingga orang sekitar tidak merasa terganggu
dengan bau tak sedap, misalnya, yang ditimbulkan keringat.
Agar dapat pahala, ketika hendak mandi
diniati mandi sunah hari Jumat. Waktu mandi Jumat ini terbentang mulai masuknya
waktu subuh. Artinya, mandi sunah Jumat itu tidak harus sebelum berangkat ke
masjid, namun juga boleh semenjak masuknya waktu subuh.
2. Segera Berangkat
ke Masjid
Maksudnya adalah bersegera berangkat
sebelum khutbah dimulai. Kenyataannya, pada saat khutbah berlangsung, bahkan
saat khutbah kedua, masih ditemukan beberapa yang belum berangkat ke masjid,
bahkan cenderung bersantai-santai. Padahal, melakukan hal lain selain
mendengarkan khutbah, sekalipun berupa ibadah tidak diperbolehkan. Apalagi
seperti menonton TV, nongkrong dan hal-hal lain yang tidak bermanfaat. Untuk
yang berada di luar masjid hukumnya adalah haram. Artinya, kesibukan apapun
selain mendengarkan khutbah hukumnya haram bagi yang di luar masjid dan makruh
bagi yang berada di dalam masjid.
3.
Shalat Tahiyatal Masjid
Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan dan membaca doa:
اَلَّلهُمَّ
افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Kemudian shalat tahiyatal masjid dua
rakaat. Shalat ini tetap dilakukan sekalipun khutbah berlangsung dengan catatan
tidak diperlama.
Ketika akan keluar dari masjid hendaknya mendahulukan kaki kiri.
4.Tidak
Berbicara Saat Khutbah
Biasanya, anak-anak dan remaja yang
seringkali berbicara saat khutbah berlangsung. Mereka perlu mendapat tegoran
dari yang lebih tua.
Berbicara saat khutbah berlangsung tidak diperbolehkan oleh Syariat bahkan ada
yang menghukumi haram.
5. Berdzikir
Artinya setelah shalat Jumat, hendaknya
membaca wiridan bukan langsung beranjak meninggalkan masjid. Bila berdzikir
dianjurkan kapanpun dan dimanapun, maka berdzikir setelah shalat -dimana shalat
itu adalah menghadap kepada Allah ra- lebih dianjurkan ketimbang waktu-waktu
yang lain.
Terkait dzikir setelah Jumat, Imam
An-Nawawi menyampaikan Hadits yang artinya, Dari Aisyah ra berkata, Rasulullah r bersabda: “Barang
siapa yang membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas setelah shalat Jumat
sebanyak tujuh kali, maka Allah akan menghindarkannya dari keburukan sampai Jumat
berikutnya.” Wallahu a’lam
Asa Naf’an
Tidak ada komentar